BNK Balikpapan rehabilitasi 138 pecandu narkoba

badan narkotika kota (bnk) balikpapan kini merehabilitasi 138 orang pecandu narkoba, dan menangkap lima pecandu baru selama januari sampai maret 2013.

angka pecandu tersebut naik dibandingkan 87 orang di 2011 lalu. ini mencemaskan sebab jumlahnya selalu bertambah, papar kepala bnk balikpapan, ketut rasna, senin (1/4).

menurut ketut rasna, keadaan tambah memprihatinkan sebab umumnya yang tertangkap atau kasus dan terungkap merupakan seperti puncak gunung es, di mana lebih banyak dulu pecandu dan banyak selama masyarakat dan ada kasus dan tak terdeteksi aparat.

para pasien ketergantungan obat ini dirawat pada klinik butterfly pada pasar masih dan sebagian lagi dikirim pada klinik serupa pada samarinda.

yang kami rehablitasi tersebut rata-rata usianya diantara 20 tahun hingga 40 tahun. mereka mulai dirawat dari tahun 2008 hingga kini, ungkap ketut.

Lainnya: Jual Jam Tangan Online - Jam Tangan Murah - Jam Tangan Murah

hanya melalui direhabilitasi, papar ketut, mereka yang ketergantungan akan pulih dan bebas dibandingkan narkoba.

sesuai uu nomor 35 pasal 54 menyebutkan semua pecandu wajib untuk direhabilitasi bagus medis maupun sosial. merehabilitasi itu kewajiban pemerintah, papar ketut rasna.

hal lain dan mencemaskan, sebut kepala bnk balikpapan, adalah semakin gencarnya narkoba masuk ke kota minyak.

dalam 3 bulan terakhir ini, misalnya, bea cukai dan polisi telah 3 kali juga menegah kiriman narkoba berupa sabu dari india dengan berat total ribuan gram juga nilai miliaran rupiah.

itu tandanya banyak permintaan serta banyak pasar yang luas dalam sana, ya balikpapan, ya kaltim, ujarnya.

selain tersebut di balikpapan, ujarnya, sekarang merebak fenomena ngelem. keuntungan yang lagi dikerjakan dengan putri jalanan namun sekarang diselenggarakan dan dengan pelajar.

menurut ketut rasna, kini kian banyak pelajar sd serta smp dan diringkus aparat kepolisian karena kedapatan mabuk setelah menghirup uap lem aica aibon.

kasus yang dilaporkan selama 2012 2012 ada 31 jumlah, lalu tahun 2013 ini telah banyak 4 jumlah, tutur ketut rasna.

untuk keluar dari ini, bnk balikpapan menggarap gerakan pencegahan melalui menyertakan orangtua dan guru.

menurutnya, dukungan kaum pihak tersebut diperlukan antara lain sebab lem bukan barang terlarang dan adalah bahan bangunan biasa yang disalahgunakan.

kalau orangtua sadar serta guru-guru berhati-hati, maka anak-anak kita mau lebih terjamin, itulah kepala bnn balikpapan ketut rasna.